Today News

Biaya Lain yang Harus Disiapkan Sebelum Menjadi Franchisee

FLEIBISNIS - Sebuah franchise atau waralaba dimiliki oleh franchisor atau biasa disebut dengan Pemberi Waralaba dan setiap orang yang ingin memanfaatkan hak intelektual franchisor tersebut disebut franchisee atau Penerima Waralaba. Keduanya memiliki hubungan dan Kerjasama yang yang sudah disepakati bersama dan tertuang dalam Surat Perjanjian Tertulis yang berlaku dalam kurun waktu tertentu.

Menjadi seorang franchisee tentunya lebih termudahkan karena telah memilih peluang bisnis yang sudah berjalan, memiliki pasar, dan tentunya tidak harus mulai dari nol lagi dalam menjalankan dan mengembangkannya. Banyak keuntungan dan manfaat yang dapat diperoleh dan tentunya adalah jaminan bahwa bisnis itu sudah berjalan dan telah memiliki pasar.

Ketika menjadi franchisee tentunya anda akan mengetahui nilai investasi yang harus disiapkan dan tentunya prediksi keuntungan bersih yang akan diterima setiap bulannya. Namun, Anda juga harus tahu biaya-biaya  lain yang harus Anda siapkan agar franchise yang Anda pilih ini bisa berjalan seperti yang diharapkan.

Berikut biaya-biaya yang harus anda siapkan untuk membeli sebuah franchise:

Franchise Fee atau biaya pembelian hak franchise untuk jangka waktu tertentu. Franchise Fee menjadi biaya awal yang harus dibayarkan oleh seorang franchisee kepada franchisor sebelum memulai bisnis yang diwaralabakan tersebut. Fee ini dapat dikatakan sebagai apresiasi atas pengalaman dan keberhasilan Franchisor menjalankan format bisnis yang diduplikasi dengan sistem franchise tersebut serta diajarkan cara untuk menjalankan franchise tersebut. Franchise Fee ini memiliki masa sesuai dengan jangka waktu kerjasama antara kedua pihak, biasanya 5 tahun. Setelah masa kontrak selesai, berapa Franchise Fee tergantung dengan kesepakatan selanjutnya.

Biaya Pengadaan Lokasi & Renovasi yang meliputi sewa tempat dan utilities seperti sewa gedung/bangunan, ruko, ruang, renovasi termasuk perbaikan yang kemungkinan dilakukan. Untuk pembelian lahan dan bangunan, jangan dimasukan sebagai biaya karena ini termasuk dalam investasi tersendiri. 

Biaya peralatan dan perlengkapan yang meliputi meja, kursi, router Wi-Fi, televisi, sound, dan segala hal yang terkait dengan peralatan dan perlengkapan yang tidak disediakan oleh franchisor.

Stock Awal yaitu dana untuk membeli barang dagangan baik jasa atau perdagangan. 

Biaya promosi yang lebih kepada komponen publikasi seperti signage dan pajak, iklan pembukaan gerai termasuk biaya pembukaan misalnya konferensi pers, rekan media, dan segala kebutuhan untuk hal tersebut.

Biaya operasional yang mencakup kepada gaji karyawan, professional, penggunaan telepon, fax, komputer, pulsa, hingga Wi-FI, stationary.

Asuransi yang mencakup asuransi Gedung, Karyawan Staf, Kendaraan Operasional, dan lain-lain.

Biaya pelatihan dan perjalanan. Biaya ini perlu dipikirkan jika perlu dilakukan untuk semakin memasarkan dan mengembangkan bisnis. Tergantung dengan bentuk Kerjasama antara Franchisor dengan Franchiseenya.

Modal Cadangan, biaya ini perlu dihitungan apabila selama berjalannya franchise di awal ternyata belum memberikan keuntungan.

Itulah beberapa hal yang biaya yang juga perlu disiapkan ketika menjadi franchisee. 

Perlu diingat bahwa franchisor turut membantu para franchisee sesuai dengan yang sudah disepakati dalam perjanjian. Ada beberapa franchisor yang menetapkan franchisee fee sudah termasuk peralatan dan bahkan sewa tempat. Semua kembali pada perjanjian yang sudah disepakati. Jadi ada baiknya sebelum melakukan Kerjasama bisnis, anda sebagai calon franchisee harus menanyakan dengan jelas hal ini kepada calon franchisornya.

Related Posts

Subscribe to Newsletter!

Subscribe to get latest updates and information.