Expert Description

Wenny Tri Suryani, S.Si adalah seorang pakar di bidang sales (penjualan) dan juga seorang trainer SDM dalam naungan Wenny Consulting. Ia juga seorang entrepreneur atau praktisi di bisnis dengan konsep Kemitraan dan penulis buku Best Seller "Kitab Rahasia Mencetak SDM Jago Jualan" dan buku "BRANDING itu Penting!"

Pengalamannya di bidang sales telah teruji dan terbukti dengan mengembangkan sebuah bisnis franchise di bidang farmasi hingga menjadi ratusan gerai di seluruh Indonesia.

Question and Answer

(1)

Kami berencana untuk menjadikan bisnis kami sebagai bisnis franchise atau kemitraan dan tentunya akan dibutuhkan SDM baru termasuk tim sales diantaranya. Apakah ada spesifikasi khusus untuk posisi sebagai sales untuk bisnis franchise atau kemitraan dibandingkan dengan sales produk lainnya? (Anita Kwan, Jakarta)

Dear Ibu Anita,

Target Market saat “Jualan Produk” dan “Jualan Bisnis Franchise”, itu BERBEDA. Team Sales untuk Menjual Bisnis Franchise itu diperlukan “Postur” dan Skill jualan yang lebih tinggi, dibandingkan Sales untuk Jualan Produk. Team Franchise Sales Anda harus dibekali dengan ilmu Entrepreneur dan Investasi. Karena Target Konsumennya adalah Para Investor (Pemilik Modal). Pastikan dia paham “Bahasa Bisnis” tentang Laba/Rugi, Break Even Point (BEP), Investasi Awal, Financial Projection, dan lain sebagainya. Sehingga Investor (Calon Franchisee) merasa nyaman karena “berbicara dengan orang yang tepat” (merasa se-level). Hal ini tentu saja akan mempercepat proses Dealing. Maka perhatikan Jenjang Pendidikan (S1), Familier dengan Power Point (untuk Presentasi), & Pengalaman Kerja sebelumnya. Saat INTERVIEW, pastikan dia Pinter Ngomong, Grapyak/Ramah, Good Looking (Enak Dilihat), Sopan, & Suka Tantangan. Lakukan Role Play, minta dia melakukan “actingPresentasi tentang Produk/ Perusahaan Anda, lalu berikan nilai/ gunakan feeling Anda, cocok atau tidak.

 Agar Lebih MENGHEMAT WAKTU saat masa orientasi belajar karyawan, sebaiknya lakukan Test DISA, untuk mengetahui “Karakter Jualan” pada SDM kita. Hanya 7 menit saja, dan pastikan Anda memilih mereka yang Nilai “D” (Dominan/ Driver) dan “I” (Influence) nya tinggi. Apa itu Test DISA, dan Bagaimana soal test nya? Penjelasan detailnya ada di buku saya, Kitab Rahasia “Mencetak SDM JAGO JUALAN”. Anda juga akan belajar bagaimana Cara Mencetak Karyawan Anda agar Pintar Jualan, dan Memenangkan Negosiasi (Teknik Closing).

Salam Sukses dan Semoga bisnisnya cepat berkembang ya.

Salam

(2)

Selama pandemi di tahun 2019 dan kini masuk PPKM kembali, bisnis kami termasuk yang mengalami dampak secara langsung dan itu mengakibatkan kami terpaksa untuk mengurangi karyawan termasuk gaji. Dalam keadaan seperti ini, bagaimana cara untuk tetap membangkitkan semangat dan motivasi kepada tim dengan keadaan seperti ini? Karena beberapa karyawan kami mengalami demotivasi karena pemotongan gaji. (Yuli - Bandung).

Salah satu Tugas Owner adalah BUILDING PEOPLE. Saran saya, kumpulkan Karyawan Anda, lalu berikan Pemahaman tentang update kondisi Pandemic ini. “BRAIN WASH” Karyawan Anda, agar mereka banyak BERSYUKUR, karena saat ini masih diberikan Pekerjaan dan Pendapatan. Caranya bersyukur adalah Do the Best, Bekerja Profesional, dan membantu Perusahaan agar tetap Eksis/ bertumbuh, sehingga tidak ikut tutup dan tidak terjadi PHK, seperti banyak contoh Perusahaan Besar yang lain.

Anda harus Mengubah MINDSET Karyawan Anda! Ketika Mindset (Pola Pikir) Karyawan Berubah, maka Tindakannya pun akan Berubah. Otomatis Semangat dan Motivasi Kerja nya pun juga akan tumbuh dari diri mereka sendiri. Sehingga muncul sense of belonging (rasa memiliki) perusahaan yang tinggi. Dengan demikian Karyawan Anda akan BERJUANG BERSAMA dengan Anda, untuk melalui masa Pandemic ini dengan baik.

Lakukan TRAINING Star Employee. Karyawan akan belajar ciri-ciri Karyawan BINTANG, Karyawan RATA-RATA, atau Karyawan RUSAK TOTAL. Selanjutnya mereka akan Lebih Fokus untuk memberikan Kontribusi kepada Perusahaan, dibanding sekedar Menuntut Gaji. Jika Anda merasa kesulitan untuk melatih dan mengubah Mindset karyawan, Gunakanlah Pihak Ketiga untuk melakukan Training kepada Karyawan Anda. Atau Anda bisa menghubungi saya, jika ingin mendapatkan Gratis VIDEO TRAINING Karyawan Bintang. Semoga bisa menjadi Solusi bagi Owner yang ingin merubah Mindset Karyawan dan mencetak Team nya menjadi SDM BERPRESTASI (Karyawan Bintang).

Salam Sukses!

(3)

Bisnis kami terbilang baru dan bisa dikategorikan dengan start up bisnis di bidang kuliner. Karyawan semua rata-rata adalah dari usia millennial dengan keunikan dan ciri khas mereka. Bagaimana cara untuk mengatur mereka karena terkadang performa mereka bagus tetapi terkadang tidak ingin mengikuti aturan perusahaan? Seperti kurang disiplin waktu, berani beragumen dan kesukaan bermain handphone saat bekerja? (Deborah, Bekasi)

Halo Ibu Deborah,

Anda harus bisa memahami Karakter SDM Milenial, yang sangat berbeda dengan sikap/ kebiasaan SDM Kolonial. Jika kita tidak paham, bisa jadi Anda berpikiran bahwa, SDM Milenial itu tidak becus, tidak serius, dan tidak professional dalam bekerja. Padahal belum tentu seperti itu.

Pahami Ciri-ciri SDM Milenial :

- Senang diapresiasi, diperhatikan, dan dipuji hasil karyanya.

- Suka Lingkungan Kerja dan Tempat kerja yang “asyik”, sehingga bikin betah.

- Tidak suka yang monoton (mudah bosan), pada umumnya dia suka dengan Tantangan. Maka sering-seringlah memberikan mereka challenge dan hadiah ketika berhasil. Hadiah tidak harus mahal, yang terpenting bisa membuat mereka Fun.

- Kreatif, maka sering-seringlah minta pendapat dan ide dari mereka. Jangan perlakukan mereka seperti robot, disuruh diam dan tidak diberi ruang ekspresi diri.

- Familiar dengan Gadget (dunia Digital/ Online), maka manfaatkan skill nya untuk membantu Anda dalam mengelola MedSos, membuat Video Digital Creative, membuat Form-form Digital untuk keperluan kerja, dsb.

Dengan memahami Ciri-ciri SDM Milenial tersebut, maka lakukanlah “treatment” yang Berbeda. Apreciate mereka, dan bikin Karyawan bekerja dengan Happy, maka dia akan Loyal dengan Anda.

Mengenai kurang disiplin waktu dan suka bermain HP saat bekerja, cara mengatasinya bisa dengan membuat Aturan Perusahaan yang Jelas (diketahui oleh mereka), dan dibuat secara TERTULIS (tidak hanya lisan). Tambahkan juga Reward and Punishment kepada SDM Anda. Jangan hanya memberikan Punishment (Hukuman, misalnya: Denda jika melanggar), namun berikan juga Reward (Hadiah, misalnya: Penghargaan “Employee of The Month” = Fotonya di-pajang di kantor/ outlet, diberi Piagam, dan Bonus Insentif karena prestasinya yang selalu datang awal waktu). Berlakukan Penggajian Karyawan dengan Sistem KPI (Key Performance Indicator). Karyawan digaji berdasarkan Prestasi, Kedisiplinan, dan Kinerja. Meskipun jabatannya sama-sama Kasir, tapi Gajinya bisa berbeda. Kasir yang sering datang terlambat dan suka melanggar aturan perusahaan, maka Gajinya tentu berbeda dengan Kasir yang Disiplin dan patuh mengikuti aturan. Karyawan yang Jago Jualan (Pintar Up-Selling), pasti Gajinya lebih besar daripada Karyawan yang hanya pasif sebagai penjaga outlet saja. Anda sebagai Owner memiliki tugas “BUILDING PEOPLE”, maka belajarlah Management SDM yang baik.

Salam Sukses!

Wenny

Subscribe to Newsletter!

Subscribe to get latest updates and information.