Franchise Fee & Royalti Fee
FLEIBISNIS - Menjalankan bisnis memang tidak selalu mudah. Beberapa model bisnis seperti franchise, lisensi maupun kemitraan memiliki keuntungan dan cara kerjanya masing-masing.
Seperti yang sudah disinggung pada artikel FLEIBISNIS sebelumnya keuntungan menjalankan bisnis dengan model franchise antara lain kemudahan dalam memproses kerjasama, tersedia sistem yang sudah teruji, risiko kegagalan cenderung rendah, dan memiliki brand image yang sudah terbangun selain sudah terbukti memberikan keuntungan.
Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai model bisnis satu ini. Yuk, untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini.
Franchise Fee
Hal pertama yang perlu dipertimbangkan sebelum menjadi franchisee adalah franchise fee. Franchise fee adalah biaya pertama yang kamu keluarkan saat akan menjalin kerjasama. Biasanya, franchisor akan menawarkan beberapa jenis paket dengan harga yang berbeda-beda. Tujuannya supaya dapat menyesuaikan dengan budget dan kebutuhan franchisee. Jadi jangan lupa tanyakan berapa franchise fee yang harus disiapkan kepada pemilik franchise/franchisor. Tapi jangan khawatir, franchisee fee ini adalah sebagai apresiasi atas keberhasilan dan kesuksesan dari pemilik merek dalam membangun dan mengembangkan merek dagangnya sehingga anda pun tertarik untuk bekerjasama.
Royalty Fee
Royalty fee adalah biaya yang perlu keluarkan setiap kurun waktu tertentu sebagai ganti dari penggunaan hak intelektual franchisor. Biasanya ini ditetapkan dalam bentuk prosentase dan dibayarkan setiap bulannya dari laba atau keuntungan setiap bulannya. Tanyakan kepada pemilik mereknya agar Anda bisa benar-benar menghitung berapa keuntungan bersih yang bisa masuk ke kocek anda setiap bulannya.
Pemberlakuan SOP
Ketika menjadi seorang franchisee, kamu harus menjalankan bisnis sesuai dengan ketetapan franchisor. Pemberlakuan aturan dalam menjalankan bisnis telah diatur dalam Standard Operating Procedures (SOP). Setiap pelaku usaha waralaba pasti telah memiliki SOP yang mencakup berbagai bidang yang ada dalam bisnis termasuk di dalamnya untuk Human Resource Development, Operational hingga Marketing. Hal ini diperlukan agar bisnis ini bisa berjalan sesuai dengan tatanan, kaidah, aturan dan standar yang berlalu dari tingkat pusat hingga seluruh cabang dimanapun berada.