Terus Berinovasi, BI Segera Luncurkan Layanan yang Untungkan Pebisnis!
FLEIBISNIS - Desember ini Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan layanan baru yang diperkenalkan sebagai BI-FAST! Bagi Anda yang belum tahu, BI-FAST adalah sistem pembayaran yang memfasilitasi pembayaran ritel secara real-time yang dijamin keamanannya dan dianggap lebih efisien karena bisa dilakukan kapan pun. Saat peluncurannya, layanan akan fokus untuk layanan transfer kredit individual, yakni pemindahan dana dari satu nasabah pengirim ke nasabah lainnya sebagai penerima (one to one) dengan biaya yang lebih terjangkau.
Tak hanya terbatas pada layanan tersebut, selanjutnya BI akan memperluas transaksi lainnya seperti QRIS dan cross border. BI-FAST diluncurkan sebagai pendukung konsolidasi industri dan integrasi Ekonomi dan Keuangan Digital (EKD) nasional secara end-to-end dan bersifat national driven. Bayangkan, nasabah perbankan nantinya dapat melakukan pemindahan dana (transfer) hingga Rp250 juta secara real time dengan tarif Rp2.500 saja. Menarik, bukan?
Adapun beberapa kebijakan antara lain kepesertaan BI-FAST terbuka bagi bank, Lembaga Selain Bank (LSB), dan pihak-pihak lain sepanjang memenuhi kriteria umum dan khusus yang telah disepakati dan ditetapkan Bank Indonesia. Menurut berbagai sumber, penyediaan infrastruktur BI-FAST oleh peserta dapat dilakukan secara independen, afiliasi, atau sharing antar-peserta/pihak ketiga, sesuai persyaratan. Sampai saat ini diketahui sudah ada 22 bank yang tergabung dalam layanan terbaru ini.
Transaksi ritel nasional ini sebelumnya memiliki SKNBI dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Penggunaan SKNBI dan GPN nyatanya membantu masyarakat. Namun, setelah melakukan evaluasi, BI menyatakan bahwa konfigurasi sistem pembayaran ritel Indonesia tersebut masih belum cukup untuk menjawab tantangan di era digital sebab diketahui layanan GPN masih terbatas pada transaksi kartu debet. SKNBI belum sepenuhnya real time, dan belum bisa dilakukan 24 jam dan 7 hari.
Nah, adanya BI-FAST diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat, termasuk kebutuhan bertransaksi secara digital seperti yang sering dilakukan oleh para pebisnis, nih! Bagaimana menurut Anda?